Kolom Eko Kuntadhi: MAKAN GRATIS

Pak, pak. Gak semua rakyat Indonesia mentalnya sekelas pendemo nasi bungkus. Yang senang kalau dapat nasi karet dua. Program ini menyakiti hati banyak orang loh.

Karena di mata Anda rakyat adalah pengemis yang maunya disuapin doang.

Dengan dana Rp400 triliun, akan lebih bermanfaat untuk membuka lapangan kerja. Memudahkan dunia usaha. Mendorong anak-anak muda bisa mandiri.

Kami gak perlu makan gratis. Yang kami butuhkan adalah mudahkan kami mencari makan sendiri. Sebab kami bukan pengemis.

Gimana cara memudahkannya? Kalau kami usaha, jangan banyak pungli.

Kalau kami mau urus ijin, jangan dipalakin.

Kalau kami mau kerja, lapangan pekerjaan tersedia banyak.

Kalau kami punya ide usaha, kredit modal bisa dengan mudah didapatkan.

Sementara duit yang Rp400 T buat program makan gratis sebaiknya digunakan untuk perbaiki jalan, agar hasil pertanian kami cepat sampai ke pasar.

Gunakan untuk perbaikan Puskesmas, agar jika kami sakit obatnya bukan itu-itu aja.

Gunakan untuk perbaikan kualitas pendidikan, agar anak-anak kami mendapat ilmu dan keterampilan yang bisa menjadi bekal bersaing di masa depan.

Gunakan untuk peningkatan layanan, agar gak ada lagi ngurus surat ini itu seperti masuk labirin.

Sekali lagi, pak Pranowo. Jangan hinakan kami sebagai pengemis. Kami rakyat Indonesia, masih cukup punya harga diri!

Atau sebetulnya Anda menganggap kami bodoh dan mudah dibohongi dengan program palsu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.