Kolom Ganggas Yusmoro: TIDAK ADA KATA TERLAMBAT, KAWAN

“Datang di acara Reuni, Mas?” Itu pertanyaanku lewat telpun.
“Nggak, Mas..”
“Loh, kenapa? Kan dulu tidak pernah ketinggalan kalau ada acara seperti itu?”
Sesaat temen di sana diam. Setelah mengambil napas dalam-dalam, dia menjawab:

“Iya, sih. Sejujurnya setelah berjalannya waktu, saya menyadari ternyata saya salah besar. Salah menilai tentang Ahok. Juga ternyata pemimpin yang dipilih karena agama namun ternyata tidak bermutu. Berdampak buruk pada masyarakat luas, pada warga DKI. Ini yang kami rasakan sekarang.”




“Lalu, dirimu memutuskan tidak datang saat reuni? Bagaimana tanggapanmu soal reuni?”

“Reuni taik kucing, Mas. Saya melihat fakta bahwa ini semua urusan politik. Tentang kekuasaan. Terbukti, kan? Itu kenapa saya gak akan datang lagi jika di kemudian hari ada acara yang membawa-bawa keagamaan ternyata hanya untuk ngibuli masyarakat.”

“Syukurlah jika dirimu menyadari akan hal itu,” jawabku kemudian.

“Saya juga minta maaf pada, Mas, saat itu saya betul-betul terlena dengan provokasi bahwa Ahok menista agama. Ternyata sampeyan benar. Ternyata semua hanya omong kosong. Sekali lagi, saya minta maaf ya, Mas.”

Pak Tani (Lokasi: Wonoasri, Kab. Madiun). Sumber foto: https://cakshon.com/tag/orang-desa/

Saya terharu. Ini ungkapan tulus betapa rasa penyesalan itu begitu nyata.

“Tidak ada yang harus dimaafkan, Mas. Memang keadaan saat itu semua bisa terhanyut oleh provokasi. Ini semua ada hikmahnya. Semoga ke depan bangsa ini sadar bahwa memilih pemimpin daerah atau negara karena merasa seiman namun tidak berkwalitas akan merusak. Tidak ada kata terlambat buat kita, kawan.”

Itulah dialog singkat dengan temen yang tinggal di DKI. Jika yang hadir di reuni hanya 15 ribuan orang-orangan, berani bertaruh bukan satu dua orang, bahkan bisa jadi jutaan manusia sudah menyadari selama ini mereka hanya dikadali. Ditipu mentah-mentah oleh para pengasong agama.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.