Kolom Juara R. Ginting: PAPARAN GANJAR DI IPB BOGOR — Pertanian dan Kelautan adalah Fundasi Negara dan Karir Untuk Anak Bangsa

Satu hal yang menunjukan kualitas Ganjar sebagai Calon Presiden.

Ceramahnya ini menunjukan dia pantas dimenangkan oleh para akedemisi IPB dan kaum terpelajar Indonesia pada umumnya. Dia mengakui IPB telah melakukan tugas keilmuwannya dengan sangat baik. Hasil-hasil penelitian dan seminar oleh akademisi IPB seharusnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan swasta. Bukannya habis dimakan rayap.

“Bahkan IPB sendiri yang harus menawarkannya dari mall ke mall,” kata Ganjar.

Bukan Rayuan Pulau Kelapa itu yang membuat para akdemisi IPB terkesan pada Ganjar. Tapi, melainkan, paparannya yang memperlihatkan dia menguasai data dan permasalahan di lapangan.

Dia bahkan mampu mentransformasikan permasalahannya ke ranah pemerintahan dan birokrasi serta kendalanya di tingkat perundang-undangan.

Lalu, dia tawarkan jalan keluar (solusi) yang sangat sederhana yang berintikan pada political will, keinginan memecahkan masalah demi keuntungan rakyat, bangsa, dan negara. Bukan cepat-cepat mengatasi persoalan dengan impor agar kelompok-kelompok tertentu saja yang mendapat keuntungan.

Saya tidak mampu menandingi kepiawaian Ganjar Pranowo memaparkannya lebih luas dan mendalam. Saya hanya mencoba menarik ke suatu persoalan paling dalam dan inti denganmana saya simpulkan, bila gagasan Ganjar diterapkan, maka pertanian dan kelautan adalah sebuah karir yang tidak kalah pentingnya dibandingkan karir-karir lainnya; seperti menjadi pengacara, dokter, dosen, jurnalistik, pilot, dan lain-lain.

Hingga saat ini, orang-orang masih melihat petani, peternak, dan nelayan adalah orang-orang yang tidak mampu meneliti karir lain. Terutama karena tidak adanya pendidikan.

Hal yang sama terjadi pada para pedagang sayur mayur. Sampai-sampai beberapa hari lalu, seorang akademisi mengejek saya sebagai seorang antropolog yang kerjanya jualan sayur hanya karena media yang saya pimpin setiap hari memberitakan harga sayur mayur di Medan.

Benar atau tidak tuduhannya saya sekarang telah berjualan sayur tidaklah penting. Hanya saja, perkataannya sangat melecehkan kalau berjualan sayur itu seolah tidak perlu sekolah.

Mungkin dia ada benarnya, tapi itulah anggapan di tengah-tengah masyarakat dan sebagian besar ada benarnya kalau para petani dan pedagang sayur mayur bagai “anak buangan” di dalam menempuh karir.

Dan, memang itu juga yang dipertanyakan oleh para akademisi IPB kepada Ganjar, bagaimana Ganjar mengatasi gap pendidikan ini dalam mengejar Indonesia Emas 2045; khususnya tingkat pertumbuhan ekonomi di atas 7% sebagaimana dijanjikan oleh Ganjar.

Bagi kaum terpelajar Indonesia dari semua bidang dan profesi, penjelasan Ganjar sangat lugas, sederhana untuk dipahami, sangat ilmiah dan sangat praktis (secara politik, birokrasi, dan perundang-undangan). Silahkan ikuti sendiri video di bawah ini.

Para petani dan pedagang sayur jangan sungkan-sungkan untuk menontonnya karena saya yakin kam semua akan juga mampu memahaminya. Itulah dia gagasan, lamaran menjadi Presiden RI.

Para Calon Legislatif dari semua tingkatan, terutama yang visi missinya merujuk ke Kedaulatan Pangan (Bedakan dengan Ketahanan Pangan) wajib menontonnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.