Kolom Maria F. Anmuni: JOKO WIDODO PAHLAWAN MASA KINI

Mendengar kata pahlawan yang pertama kita tahu pasti adalah mereka yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi kebenaran dan kebebasan. Mereka yang berani memperjuangkan keselamatan banyak orang.

 

Pada zaman dahulu, ketika kita dijajah oleh bangsa asing, banyak pendahulu kita yang berjuang tanpa pamrih untuk merebut kemerdekaan dari kaum penjajah. Satu cita-cita mereka, agar anak cucu tidak hidup dalam kekangan penjajah. Mereka berjuang dengan iklas tanpa diupah. Itulah citra kepahlawanan mereka.

Hanya orang berjiwa mulia yang bisa menjadi pahlawan saat Masa Penjajahan.

Hidup dalam Masa Penjajahan sangat keras. Kebebesan kita diatur oleh kaum penjajah. Banyak pahlawan yang berjuang saat itu. Ada yang bejuang merebut kemerdekaan, ada yang berjuang memajukan pendidikan, ada yang berjuang dalam hal diplomasi, ada yang berjuang untuk kaum wanita. Sangat layak nama mereka tercatat dalam lembaran sejarah karena begitu besar jasa mereka untuk Pertiwi tercinta ini. Karena merekalah kita mengetahui sejarah perjuangan bangsa kita dalam mempertahankan jati diri bangsa sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Atas Kehendak Tuhan, melalui perjuangan para pahlawan bangsa, kita bebas dari belenggu penjajah  kita telah merasakan kemerdekaan selama 73 tahun. Menjadi sebuah pertanyaan bagi kita setelah kemerdekaan kita dari bangsa penjajah apakah kita masih membutuhkan pahlawan di masa kemerdekaan ini?

Sejenak aku merenung. Teringat pernyatan Sang Proklamator Bung Karno, sangat sulit untuk mengusir penjajah di negeri sendiri. Lantas siapakah  penjajah di Nusantara sekarang ini?

Mereka adalah para koruptor tikus berdasi yang mengerat uang negara. Mereka adalah para mafia kartel yang mau mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Tak peduli siapa saja yang akan dirugikan. Mereka adalah penganut paham radikal. Mereka adalah para penggarap kekayaan alam bangsa Indonesia secara besar-besaran. Masyarakat membutuhkan pahlawan yang berani melawan penjajah saat sekarang ini. Para penjajah sekarang ini sangat menjadi ancaman bagi kehidupan rakyat kecil dan keutuhan bangsa.

Pahlawan itu memang sungguh ada sekarang ini. Dia adalah Presiden kita yang sekarang ini, Presiden Joko Widodo. Beliau terpilih menjadi presiden melalui pemilihan langsung pada tahun 2014. Ia dikenal dengan prinsipnya “kerja … kerja dan kerja”. Dengan semangat cinta Tanah Air dan cinta pada rakyat kecil beliau berusaha mewujudkan program NAWA CITA. Sungguh mulia hati beliau. Korupsi adalah hal yang paling dibencinya sehingga pada masa pemerintahannya OTT gencar dilakukan.

Banyak proyek siluman dibasmi korupsi pun diberantas. Di masa kepimimpinan beliau, perlahan akan terwujud, pemerintahan yang bersih dari korupsi sehingga pengelolaan keuangan pun tepat pada sasarannya. Mogoknya pembangunan sebuah bangsa salah satu penyebabnya adalah korupsi yang merajalela. Jika hal ini dibasmi maka akan mempercapat roda pembangunan bangsa.

Beliau adalah pahlawan yang bekerja keras bersama para menterinya. Beliau mencanangkan program yang menyentuh masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Tak terkecuali daerah perbatasan dan daerah terpencil. Banyak kerja nyatanya yang sudah dirasakan manfaatnya oleh Bangsa Indonesia mulai dari kaum atas kaum menengah dan kaum bawah. Beliau adalah pemimpin yang mewujudkan Sila Ke Lima: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Betapa tidak, beliau mewujudkan keadilan pembangunan (Indonesia sentris), Tol Trans Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua serta terus meningkatkan pembangunan proyek strategis nasional termasuk pembanguan Bandara dan pelabuhan untuk membuka isolasi di pelosok Indonesia sehingga mempercepat konektivitas antar pulau di Indonesia. Infrastruktur yang gencar dibangun untuk pemerataan pembangunan dan ekonomi yang berkeadilan untuk seluruh masyarakat serta mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia  ke arah yang lebih maju.

Menurut beliau, membangun infrastruktur adalah juga membangun peradaban.

Saya adalah seorang anak di daerah perbatasan dengan Timor Leste. Sungguh luar biasa pada saat pemerintahan beliau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dibangun megah PLBN Motaain, PLBN Wini, dan PLBN Motamasin. Selain itu, juga ada 2 bendungan besar yang dibangun di NTT; di antaranya bendungan Raknamo dan bendungan Rotiklot. Beliau memang memahami keadaan kami sehingga ia membangun bendungan di wilayah kami yang nantinya bermanfaat besar.

Pembangunan bendungan serta irigasi sudah dilakukan di beberapa Propinsi di Indonesia selain NTT sebagai upaya nyata mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional. Program kerja nyata beliau bukan saja terlihat di wilayah perkotan, tetapi juga di daerah pedesasaan. Faktanya beliau membangun dari desa 5.220 unit pasar desa, 26.070 unit Bumdesa 2.882 tambahan unit perahu bagi nelayan, 1.972 unit embung, 28.091 unit irigasi, 791.145 unit jembatan, 123.145 km jalan desa, 3.004 sarana olahraga (Sumber KEMENDESA  PDTT 2018). Dengan begitu,  tak sia-sia dana desa yang diberikan.

Programnya yang langsung kepada rakyat kurang mampu adalah KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar), PKH (Program keluarga harapan ) Serta PMT (Pemberian Makanan Tambahan), Program 1 juta rumah, pemberian sertifikat gratis. Program-progran beliau ini tepat sasaran dan sangat meringankan beban kehidupan bagi masyarakat kecil yang kurang mampu dan memperbaiki taraf kehidupan mereka. Bahwasaanya ekonomi yang dibangun beliau bukan hanya untuk mereka yang kaum atas, tetapi juga untuk masyarakat kelas menengah dan kelas bawah. Banyak kebijakannya untuk kepentingan masyarakat kecil sehingga mereka pun mampu bersaing.

Ia adalah sosok pemimpin yang berlaku adil dan bijak. Seorang bapak yang tak pilih kasih. Sorang bapak yang bijaksana dalam membagi hak bagi anak-anaknya sehinnga semua anak tak merasa dianaktirikan. Semua anaknya dari Sabang sampai Merauke mersakan kasih sayangnya. Sangat pantaslah beliau disebut pahlawan keadilan dalam pembangunan.

Ia adalah pahlawan pemberani masa kini yang tak gentar pada pihak asing. Ini memang fakta. Ia mampu mengembalikan 3 aset berharga negara ke pangkuan Pertiwi: NewMont dan Blok Mahakam, Blok Rokan Dan PT Freeport Indonesia.

Jokowi menjenguk pebulutangkis Indonesia, Anthony Suka Ginting, di ruang perawatan setelah digotong dari lapangan pertandingan. Di fan pagenya, Jokowi menulis: Anthony telah berjuang sampai ujung tenaganya yang tersisa. Meski kalah, ia telah memberi yang terbaik untuk Indonesia.

Tulisan saya ini tak mampu mengcover seluruh kerja nyata beliau karena memang banyak hal yang sudah dilakukannya. Ia adalah pahlawan masa kini yang dibutuhkan Pertiwi dengan kepribadiannya yang sabar dan bekerja keras dengan tulus iklas bagi Nusa dan bangsa. Sebagai warga negara. kita senantiasa mendoakann beliau. Kita jangan terprovokasi oleh hoax yang beredar di media sosial tentang beliau. Kita justru harus berjuang bersama beliau dengan tidak menggubris hoax tentang beliau. Ia membutuhkan dukunngan kita karena kita adalah negara kepulauan yang dalam membangunannya tidak semudah membalikkan telapak tangan tapi butuh proses yang panjang. Apakah kita ingin kehilangan pahlawan masa kini dengan hanya termakan hoax?

Pertiwi sangat membutuhkan Beliau dalam mewujudkan keadilan dalam pemerataan pembangunan dengan upaya kerja keras. Seperti yang dikatakannya dalam pidato kenegaraan baru-baru ini: “Bahwa Bangsa Indonesia harus melanjutkan semangat para Pejuang Kemerdekaan itu dengan bekerja nyata mengisi Kmerdekaan. Untuk bekerja nyata memenuhi janji-janji Kemerdekaan. Dan, untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Dengan demikian, beliau mengajak seluruh rakyat untuk kembali pada semangat Persatuan Indonesia. Kembali pada semangat kepedulian dan berbagi pada sesama anak bangsa tanpa membedakan asal-usul, suku, agama, ras ataupun golongan. Sangat mendalam pidatonya. Ini membuat saya teringat akan saudara-saudari saya di Papua. Kini mereka telah merasakan pembangunan. Mulai dari Bandara, jembatan, pelabuhan dan penerangan juga telah mereka rasakan. Bahkan daerah-daerah terpencil lainnya selain di Papua juga sudah merasakan penerangan.

Jasanya yang akan tetap dikenang ialah penurunan harga BBM dan semen di Papua sehingga saudara kita yang ada di sana bisa membelinya dengan harga yang murah sama seperti harga di daerah lainnya, Ia pun mampu membangun sebuah pabrik semen di Papua dan itulah solusi terbaik dalam menyetarakan harga semen di Papua dengan daerah-dareah lainnya. Itulah bukti nyata bahwa ia telah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan.

Semoga pesan beliau ini tetap ada dalam sanubari kita sebagai warga negara Indonesia. Perjuangannya masih banyak untuk kemakmuran bangsa ini dan isinya. Topanglah pahlawan masa kini kita dengan terus mempercayainya. Jangan biarkan hoaks membutakan mata hati kita terhadap kerja nyatanya selama ini. Mencari Pahlawan di saat sekarang ini seperti beliau sangatlah langka. Beliau adalah pahlawan pejuang bagi masyarakat Indonesia.

Dukunglah perjungannya demi kejayaan Pertiwi. Kelak nama beliau akan terukir indah dalam lembaran sejarah bangsa ini sebagai Pahlawan Pembangunan dan Pahlawan yang mencintai rakyatnya. Pahlawan yang mencurahkan tenaga bagi Nusa dan bangsa. Semua kerja nyatanya akan dinikmati oleh anak cucu di Bumi Pertiwi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.