Kolom Melati A. Sitepu: JOKOWI DAN KEKUASAAN (Cinta Buta)

Ntah apa yang terjadi dengan Jokowi, sebagai salah satu mantan Jokower saya merasa ditipu. Sebenarnya sudah sadar ada yang tidak beres sejak dia mengangkat Prabowo jadi menterinya. Juga ketika dia begitu rajin memberikan BLT meskipun covid sudah lewat. Padahal dia pernah bilang tidak suka bagi-bagi BLT, Balsem dan sejenisnya.

Lalu tiba-tiba anaknya muncul jadi Wapres meskipun lima bulan sebelumnya dia mengatakan anaknya belum cukup umur maupun pengalaman.

Dulu, ketika orang mengatai dia Pinokio saya tidak suka. Tapi, setelah makin kemari semua anak menantunya ikut politik, ucapannya Jokowi tidak bisa dipercaya. Saya pikir, Jokowi tidak hanya Pinokio, dia itu muka tembok. Bahkan setelah guru besar dan profesor berbagai universitas mulai bersuara pun dia tidak merasa ada yang salah sama sekali.

Lalu, tiba-tiba dia memberi gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo. Dipecat oleh Wiranto kok diberi gelar jenderal kehormatan? Lalu dia berdalih itu keputusan para jenderal, saya hanya menyetujui. Ini orang beneran lempar batu sembunyi tangan. Kalau hal yang tidak baik buat apa disetujui?

Sama ketika anaknya Gibran dicalonkan. “Bukan saya,” katanya. Kalau ada orangtua merasa anaknya belum mampu memimpin negara, dan tetap menyetujui pencalonannya, apa itu namanya kalau bukan kemaruk dan tamak? Muka tembok Jokowi!

Sepertinya ucapannya “ingin pulang ke Solo jadi rakyat biasa setelah turun dari kursi presiden” juga ditarik kembali! Hahaha gini amat ya, Jokowi!

Jadi teringat ucapannya Ahok, “kalau saya berbuat salah dan kalian tetap memuja saya itu namanya goblok.” Semoga masyarakat segera sadar. Jangan cinta buta pada Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.