Kolom Nisa Alwis: RAYAP

Dini hari yang horor. Pas buka lemari penyimpanan narik sesuatu… Jreng! Penampakan sosok rayap. Makk… Segera saya evakuasi tiga box kado berisi kain, salah satunya terbuat dari kayu. Gusti… Di dalam meriah sekali.

Kawanan rayap lincah ke sana ke mari seperti pesta pora di stadion mereka sampe riuh rendah kaya ada musik-musiknya.

Saya seperti raksasa yangg diejek bocil-bocil predator itu. Hadeh… Merinding disko. Maaf, disemprot baygon dulu ya, sayang. Saya kibas-kibas si kain, pluk pluk makhluk itu berjatuhan pingsan. Yang katun dan tenun mesti dirubung ngga ada kerusakan, yang sutra sudah ada bolongnya. Kayaknya itu rayap belum lama.

Perasaanku campur aduk, membayangkan daya rusak si rayap bakal latent dan massive. Lemari harus dibongkar dan kudu suntik berapa titik buat fight basmi mereka dalam tanah sana… Tapi, ya,enangkan diri aja bersihin. Jijik tahan dikit, pait …. paitt.

Google bilang, lemari built in disukai rayap karena rapat dinding jadi rongganya hangat, kecuali di hotel atau ruang yang dingin terus. Welehh… Tunggu. Ini lemari sudah kosong dan dilap, semua putih bersih lagi, gak ada bolong atau sisa rayap sedikit pun. Ko bisa?

Nafas saya jadi legaaa (nggk sia-sia subuh-subuh keringetan, hahaa).

Fix, sepertinya kawanan rayap tadi berasal dari kotak kayu yang mungkin di kayunya sudah ada telor rayapnya lalu netas dan kawin mawin … Untung ketauan duluan, gaesss. Waspadalah! Hiii. Kita mah gitu orangnya; apa aja nggk pernah rugi, untung terooos.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.