Kolom Olguito M.X. Fernandes: DEBAT lKUT MENENTUKAN

Debat menurut para ahli survei dapat menyumbang suara antara 5% – 10%. Angka ini cukup besar. Nah, siapakah Capres yang menurut Anda menjadi nomor satu dalam debat pertama kemarin?

Dalam debat itu, kita melihat bagaimana para Capres mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan membangun argumen yang kuat berdasarkan fakta dan data.

Hal itu merupakan instrumen sederhana untuk menilai debat para calon presiden. Tentu masih ada instrumen penilaian yang lain seperti emosi, raut wajah, gestur, nada dan intonasi suara serta lain sebagainya.

Pemenang pertama, GP: Baik
Pemenang ke dua, AB: Sedang
Pemenang ke tiga, PS: Cukup

GP terlihat tenang (tidak emosional) serta memahami dan menguasai akar masalah. Nah, hal ini sangatlah penting. Ketika dia menyampaikan pertanyaan tentang penyelesaian kasus HAM di masa lalu kepada PS, terlihat pertanyaan itu amat sangat menohok bagi PS.

Terlihat sangat jelas pada raut wajah PS. Jawabannyapun apa adanya, tanpa menyentuh substansi (akar masalah). Di sinilah terlihat keperkasaan dan kehebatan seorang GP.

Saya sangat berharap Pilpres 5 tahun mendatang ada 6 kali debat. Tiga untuk Capres dan tiga lagi untuk Cawapres. Sehingga kita tidak membeli kucing dalam karung. Saya juga berharap debat Capres kita mengadopsi debat Capres AS. Biar lebih seru dan brutal tapi terkontrol.

Saya sudah mengikuti debat Capres AS semenjak zamannya Ronald Reagan. Dan kita harus meniru cara mereka dalam debat Capres. Saling serang adalah bagian paling penting bagi pemilih pemula dan penilih kritis untuk menjatuhkan pilihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.