Kolom Andi Safiah: MANUSIA DAN AGAMA

Agama-agama Theisme berfokus pada pemujaan dewa-dewa atau tuhan-tuhan. Sementara agama-agama humanis memuja kemanusiaan atau dalam bahasa Yuval NH “Homo Sapiens”.

Humanisme dalam pandangan Yuval NH adalah sebuah bangunan keyakinan bahwa Homo Sapiens punya sifat unik dan sakral, yang secara fundamental diasumsikan berbeda dengan semua sifat binatang dan fenomena lain di alam semesta seperti hujan dan badai.

Manusialah yang membentuk segala konsep makna dan nilai. Untuk itulah manusia mencap dirinya sendiri sebagai mahluk yang unik.

Kredo dari manusia oleh manusia dan untuk manusia justru terdengar sedikit egoistis tapi itulah manusia. Sejak kemunculannya di atas planet ini yang dilakukan adalah bagaimana cara agar tetap eksis. Tidak peduli yang lain mau mampoos sekalipun.




Richard Dawkins juga sudah menyinggung soal itu dalam karyanya The Selfish Gene. Bahwa sisi selfishness dari Homo Sapiens tidak akan hilang sampai ada proses mutasi tahap lanjut yang sedikit lebih radikal.

Namun, di sisi lain, masih ada yang namanya altruist sebagai penyeimbang gene yang selfish. Jadi, tidak perlu heran jika di satu sisi anda bertemu dengan manusia yang taat beragama dan berprilaku baik, tapi di sisi lain manusia yang taat juga baik itu sanggup melakukan tindakan brutal seperti bom bunuh diri.

Inilah yang saya sebut perilaku anomali yang menjadi bawaan alamiah manusia. Bahkan, ketika mereka menemukan sesuatu yang baru sekalipun, sikap itu tidak akan berubah.

Kesimpulan saya sederhana saja, apapun yang anda yakini sebagai kebenaran jalani dengan tidak menabrak norma-norma umum yang sudah disepakati sebagai sebuah kontrak sosial dimana pun kita hidup.

#Itusaja!




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.