Buku ini sebetulnya sudah pernah saya baca puluhan tahun lalu, terus saya beli lagi. Kenapa beli lagi? Pertama, ada peristiwa di lingkungan gereja, dimana saudari-saudari saya ikut bekerja di dalamnya.
Saya membaca ini dengan harapan dapat punya perspektif lain dalam melihat kultur dalam sebuah organisasi keagamaan.
Teringat salah satu tulisan dalam buku ini yang berjudul: Pohon-pohon di Pekarangan Paroki. Dengan gaya personifikasi Romo Mangun menuliskan watak-watak jemaat di gerejanya diibaratkan dengan pohon.
Ada yang bekas tentara, bekas guru, bekas jaksa, ada yang merasa perlu selalu diketahui menyumbang banyak dan lain sebagainya.
Tulisan yang jujur dari segala sudut pandang. 8 tulisan mewakili segala sudut pandang ada di dalam.