Oleh SALMEN KEMBAREN
Hutan kita menyimpan ribuan cerita dan keajaiban. Selain menawarkan keindahan alam, tumbuhan hutan juga memberi manfaat bagi dunia pengobatan. Kali ini kita melihat pemanfaatan tumbuhan Cepan-cepan atau Cepcepan.
Tumbuhan Cepan Cepan (Castanopsis costata) merupakan tanaman berkayu. Tumbuhan ini sering dijumpai di pinggir alur atau sungai baik dataran rendah sampai dataran tinggi Karo.
Dalam Suku Karo sendiri tumbuhan ini dibagi dalam dua jenis. Pertama yang berdaun lebar dengan bagian bawah daun agak berbulu berwarna cokelat keemasan. Buah yang matang berwarna hijau kecokelatan dengan isi berlendir. Buah cepan-cepan sering dimakan burung karena rasanya manis. Sewaktu masih anak-anak kami juga sering memakan buahnya karena rasanya manis.
Jenis ke dua adalah cepcepan gara atau berdaun merah. Tipe daunnya lebih kecil dari yang biasa, bagian bawah daun agak kemerahan.
Bagian yang sering dimanfaatkan untuk obat adalah daunnya. Daun Cepan-cepan dimanfaatkan sebagai obat luka luar dan dalam. Untuk luka luar daun Cepan-cepan ditumbuk halus dan dibalur di sekitar luka.
Sedangkan pengobatan luka dalam dengan cara merebus daun Cepan-cepan sekitar sepuluh lembar dengan 1 liter air. Air rebusan kemudian diminum selagi hangat. Hal ini diyakini dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat luka maupun bekas operasi.
Berdasarkan hasil penelitian Alkandahri dkk., tumbuhan ini bermanfaat banyak dikarenakan kandungan alkaloid, flavonoid, glycoside antraquinon, tannin, triterpenoid di dalamnya. Alkandahri mengatakan cep-cepan dipercaya berkhasiat sebagai imunomodulator.
Selain itu beberapa penelitian mengungkapkan potensinya sebagai antidiabetes, antimalaria, analgetik, anti-inflamasi, antijamur, dan antioksidan.