HASIL PANEN JAGUNG MENURUN — Perekonomian Pun Lesu di Karo Baluren

JENDARAS GINTING | TANEH PINEM (Karo Baluren) | Musim panen jagung di Karo Baluren terutama di Kecamatan Taneh Pinem hampir selesai. Tapi, hasilnya sangat mengecewakan para petaninya.

Curah hujan rendah adalah penyebab utama menurunya hasil panen jagung kali ini.

Kurangnya turun hujan sudah berlangsung sejak Musim Tanam (Pebruari 2023) sampai saat ini di Musim Panen. Biasanya dalam 1 karung benih jagung (5 kg) hasil panenya berkisar 2 – 3 ton beratnya jika perawatan bagus dan tidak kurang hujan.

Tapi, pada musim kali ini rata-rata petani hanya memperoleh 1 – 1,5 ton hasil panen jagungnya. Bahkan ada yang betul-betul hanya memanen 1 ton jagung.

Terlihat bahwa penurunan hasil panen sebanyak 50%.

Seperti halnya Firman Kaban, salah seorang petani jagung warga Desa Pasir Tengah (Kecamatan Taneh Pinem, Kabupaten Dairi) (Karo Baluren), hanya memperoleh hasil 2,8 ton dalam 3 karung benih. Kurang dari 1 ton hasil panen untuk 1 karung benih yang diharapkan mencapai 2 – 3 ton hasil panen.

“Gawat, bang, sewa lahan pun gak terbayar kali ini,” keluhnya kepada Sora sirulo.

Mirisnya lagi, menurut informasi dari warga seorang petani bermarga Silaban yang juga warga desa yang sama, dia hanya memperoleh hasil panen jagungnya 800 kg dalam 3 karung benih.

Gudang-gudang pemipilan jagung di Karo Baluren juga terlihat kurang bergairah. Para cokang pun sepertinya kurang bersemangat dalam hal menawar dan membeli jagung. Padahal harganya sangat mahal untuk musim ini dari Rp. 4,2 ribu/ kg hingga Rp. 4,8 ribu/ kg.

Menurunnya hasil panen jagung sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Karo Baluren ke depannya mengingat warga di daerah ini mayoritas adalah petani jagung. Mereka sangat tergantung pada hasil panen dan harga jagung.

Saat ini saja mulai terlihat di kedai-kedai kopi bahkan di Pekan Laubaleng (Karo Berneh) mulai terasa sepi pengunjung. Ditambah lagi harga hasil-hasil pertanian lainnya di Karo Baluren juga mengalami penurunan.

Kemiri, misalnya, hanya seharga Rp. 8 ribu/ kg. Demikian juga halnya alpukat hanya Rp. 4 ribu/ kg. Paling anjlok adalah pinang hanya Rp. 4 ribu/ kg.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.