Kolom Acha Wahyudi: SETIAP ANAK ISTIMEWA

4 Maret hari Senin lalu, Secondary Exhibition Sekolah Madania digelar, sebagai salah satu event rutin menjelang kelulusan. Setiap anak Grade 9 menampilkan hasil Final Project (FP), sedangkan Grade 12 mengkompilasi hasil penelitian mereka dalam bentuk Final Paper. Setiap kami menghadiri acara ini, kembali mengharu-biru.

Siswa Siswi Madania selalu antusias dan percaya diri menghadirkan mempresentasikan hasil karya mereka.

Teringat aku dulu, tampil menyanyi di depan kelas saja langsung keringat dingin/ Tenggorokan seperti tercekat! Bukannya suara merdu, lengkingan lebih mirip tikus kejepit pintu lah yang keluar.

Ini adalah bukti bahwa kepercayaan diri bisa terwujud sebagai hasil latihan yang mereka jalani sejak Pre School. Ditambah saat Primary dengan sistem IB, setiap anak diberikan kesempatan yang sama untuk tampil sejak dini, dalam acara Student Lead Confrence, Learning Celebrations, Madania in Concert, Pagelaran MAT, Music, Art and Theatre, dan beragam aktivitas progresif lainnya.

Tahun ini kebetulan Himalaya yang tengah duduk di Grade 9 pun menampilkan Final Projectnya.

Seminggu sebelum hari H, Ia terkena DBD. Selain antiperik langsung kuberikan antiviral. Since she frankly had no apetite to eat, i also gave her multivitamin, D3K2, zinc dan magnesium agar bisa tidur nyenyak. Sesuai dengan harapan kondisinya membaik lebih cepat. Sehingga Jum’at, hari terakhir bimbingan FP, walau sedikit memaksakan diri, Ia bisa masuk sekolah.

Guru pembimbingnya mengatakan, Himalaya yang ketika itu jelas masih lemah dalam kondisi sakit, hanya memandangi tumpukan kertas koran, belum tahu mau membuat karya tambahan apa.

Hari Sabtu, Himalaya masih berbaring lemas. Baru di hari Minggu, dalam waktu relatif singkat, calmly diselesaikannya mewarnai artefak wajah yang dibuat dari koran sebelum Ia sakit. Lanjut membuat baju dan bunga. Juga dari material koran. Melukis flash disk dan botol, memanfaatkan barang bekas. Kreativitas Himalaya hampir mirip Kakaknya, Oubrey!

Semua siswa diberikan kebebasan mengekspresikan dirinya, mewujudkan imajinasinya dalam Final Project and Final Paper ini.

Semoga harapku menjadi nyata, semakin banyak Anak Indonesia yang bisa mendapatkan privilege kemerdekaan dalam berpikir dan mewujudkan mimpinya! Karena…

Setiap Anak Berharga!

Setiap Anak Istimewa!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.