Kolom Alvian Fachrurrozi: NGALAH, NGALIH, SUMARAH

Perolehan suara partai pengusung paling unggul. Perolehan suara dari luar negeri juga paling unggul. Tapi, suara Capres kok anjlok paling bawah? Bahkan di bawah suara orang paling dibenci di Indonesia karena kekadrunannya. Maka dalam nalar orang paling bodoh sekalipun akan tahu, jika ini jelas sangat tidak masuk akal. Tapi ya sudahlah.

Manifestasi kekuatan Orba dalam bentuk pengebirian suara rakyat oleh penguasa itu ternyata masih menancap sangat kuat di negeri ini.

Oleh karena itu, kawan-kawanku, yang telah bersetia pada kata hati dan akal warasnya. Mari kita kembali pada kearifan leluhur kita dengan menerapkan ajaran “Ngalah, Ngalih, Sumarah”. Kita Ngalah dengan mengakui kemenangan (sementara) kubu mereka, kita Ngalih dengan menjaga jarak dengan mereka, tetap menjaga akal waras,

jadi oposisi yang kritis, dan jangan sampai mengemis, menjilat, dan mendekat pada mereka. Lalu, terakhir mari kita Sumarah. Bangsa kita adalah bangsa yang mayoritas percaya pada Tuhan dan hukum keadilanNya. Oleh karenanya di tahun-tahun mendatang mari semakin meningkatkan tirakat atau laku spiritualitas kita sambil tetap mengkobarkan nyala iman di dalam dada bahwa: Gusti iku ora sare, Tuhan itu tidak tidur!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.