Kolom Andi Safiah: AROGANSI KETIDAKTAHUAN

Pada awalnya, manusia berpikir bahwa mereka adalah species yang terpisah dari species lainnya. Tapi, setelah muncul manusia-manusia macam Plato, Descartes, Copernicus, Kepler, Feynman, Newton, Einstein, hingga Darwin maka pandangan itu menjadi jungkir balik. Ternyata, faktanya, kita tidak ada bedanya dengan species lain.

Bahkan, jika dilirik dari sisi umur, kecoa dan tikus got jauh lebih dulu ada dari pada kita.

Ini artinya, ketidaktahuan memang menjadi salah satu alasan memgapa kita menjadi sedikit arrogan. Belum lagi deal sama problem pengetahuan palsu yang sampai era ini masih beredar dengan bebas.

Jadi, sebagai manusia, memang tugas beratnya adalah mencari pengetahuan yang valid. Bukan sekedar pengetahuan yang penuh dengan alegori dan kepalsuan. Indah didengar tapi faktanya palsu, seperti puisi sungai-sungai yang di dalamnya mengalir susu dan madu. Padahal, semua itu cuman perumpamaan yang bikin ngiler otak.

Poinnya, janganlah kamu menipu dirimu sendiri. Pekerjaan menipu diri sendiri sudah diupayakan oleh otak-otak yang takut berhadapan dengan dunia apa adanya, sehingga acap kali memilih melarikan diri ke semak-semak atau ke goa-goa agar problem yang di hadapinya menghilang ditelan ilusi. Padahal, itu adalah tipuan otak yang kelebihan hormon ketakutan.

Teruslah belajar. Temukan pengetahuan yang valid sehingga, jika ada yang bilang 1+1 = 7, anda bisa langsung mengetahui bahwa orang ini sedang membual.

#Itusaja!




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.