Kolom Edi Sembiring: GIBRAN BUTUH KTA UNTUK ….

Gibran senang bisa maju Pilkada Solo 2020 karena ada peluang dari DPP PDIP dan DPD PDIP Jateng. Awalnya DPC PDIP Solo menolak Gibran, karena DPC PDIP Solo sudah mengusung nama kadernya yakni Purnomo – Teguh.

Dari tingkat Pengurus Anak Ranting, Pengurus Ranting hingga DPC Solo sudah mengusung Purnomo-Teguh.

Lagian keanggotaan Gibran masih baru. Sementara untuk bisa dicalonkan ikut Pilkada, minimal telah menjadi anggota PDIP selama 2 tahun.

Permintaan Jokowi ke Megawati akhirnya membuat DPP PDIP memberi persetujuan Gibran dicalonkan DPC PDIP Solo ikut dalam Pilkada Solo 2020. Pendaftaran lewat DPP PDIP dimungkinkan.

Kalau Gibran menganggap bisa menang karena kharisma bapaknya, bisa saja Gibran maju melalui jalur independen seperti yang dilakukan lawannya. Tapi tak berani dilakukannya. “Tidak berani” pakai garis tebal.

Jokowi mengingatkan Gibran bahwa di DPRD Solo perlu ada partai pendukung yang kuat. Ada PDIP di sana.

Kini Gibran bisa dicalonkan sebagai Cawapres Prabowo, tapi itu bukan karena usia memenuhi. Karena sedang menduduki jabatan kepala daerah yang dipilih melalui pemilihan kepala daerah. Garis tebal pada kalimat ini.

Dan semua itu bermula dari ijin DPP PDIP. Jokowi juga sangat tahu itu.

KTA mulana. KTA awalnya. Tanpa itu, Gibran tak bisa sampai pada kondisi saat ini.

Kalau ia tak mau secara jantan mundur dari keanggotaan PDIP dan mengembalikan KTA nya, mungkin ia sangat terkesan. Kesan mendalam.

Ia mungkin selalu ingin mengenang awal hidupnya masuk ke dunia politik dan kekuasaan. Menatap KTA sambil serumput kopi dan mengunyah pisang. Mengenang kebaikkan Megawati dan Puan.

Kekanak-kanakkan? Iya. Itukah pilihanmu?

Coba lihat wajahnya yang ceria saat mendapat dukungan dari DPP PDIP di video di bawah ini:

Sumber video:

19 Okt 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.