Kolom Eko Kuntadhi: BUK, KANGEN

Kata yang dituliskan Mas Ganjar di akun media sosialnya pendek. Sederhana. Tapi begitu membacanya kelopak mata saya tetiba hangat. Buk, kangen. Sebuah ungkapan yang dalam. Dari seorang lelaki yang kini di pundaknya tersanding peran sejarah.

Ia sedang menjalani sebuah lakon kehidupan, yang konsekuensinya kepada nasib 270 juta Rakyat Indonesia.

Kita tahu, tanggungjawab itu gak ringan. Kita tahu, amanah bisa begitu berat. Dan kita tahu, berada dalam posisi seperti Mas Ganjar dan keluarga hari ini, bukan perkara gampang. Orang bisa memandang, ini hanya politik belaka. Sebuah permainan kekuasaan. Tapi sesungguhnya ini adalah jalan besar. Sebab, bagi seorang Presiden di Indonesia, di pundaknya tersampir nasib jutaan rakyat.

Ke mana bangsa ini melangkah di masa depan, bergantung dari karakter pemimpinya. Karena itu, Pilpres bukan hanya permainan politik belaka. Tetapi juga proses memikul beban sejarah yang gak enteng.

Sekuat-kuatnya seorang lelaki, dia tetap manusia biasa. Manusia yang dalam dirinya merindui sentuhan kecil kasih sayang. Merindui belaian dan nasihat sederhana dari perempuan yang dipanggilnya ibu.

Ketika membaca kalimat itu, saya melihat mas Ganjar bukan hanya seorang yang sedang bertarung merebut kekuasaan politik. Ia juga sedang mencari sandaran kekuatan. Sebab, jika terpilih ada jutaan nasib yang menitipkan amanah kepadanya.

Doa kita, untuk semua ibu yang telah berjuang untuk putra-putri mereka. Ibu yang ikut menanam kebaikan buat kehidupan melalui tangan anak-anaknya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.