Kolom Sri Nanti: NETRALITAS

Sebenarnya apa sih standard netralitas itu?

Dulu saya pernah gabung di group “Budaya Nusantara” saya pikir isinya orang-orang keren, pegiat budaya. Tapi ternyata nggak keren blas. Isinya hanya mengolok-olok pengguna jilbab yang dicap sebagai perusak budaya asli Indonesia.

Lalu dimasukkan ke Group “Toleransi” saya pikir ini kumpulan orang-orang hebat, pejuang toleransi.

Tapi isinya hanya mengumpat kaum mayoritas yang mayoritas nggak salah apa-apa terhadap kasus-kasus intoleransi yang pernah dan sering terjadi, yang dilakukan kelompok tertentu.

Dan sekarang?

Menjelang pemilu banyak yang mengaku netral. Seolah paling bijaksana dan tidak memihak. Tapi kalau ada yang nyenggol PS atau GRR marahnya luar biasa sambil ngancam, “Kalau kalian nyinyir terus, nanti saya dukung mereka lo.”

Netral cap Burger.

Kecerdasan masyarakat adalah musuh terbesar dalam persaingan bisnis dan perebutan kekuasaan. Jadi, jangan pernah cerdas. Tetap semangat jadi bebek. Jangan pernah merdeka seperti elang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.