Oleh: Nancy M. Brahmana (Kabanjahe)
mengingat kisah kita
wahai tercinta,
membuat wajah bumi
mengiri
di mana lagi dapat engkau cari
wahai kekasih,
tatapan mata adinda
meluluhkan setiap semi
berlutut setiap musim?
cinta diriku
tiada dapat direngkuh
meski segala pandawa berlutut
memberi dunia
tiada dapat, kekasih
cinta kita melewati segala musim dan abad
berkejaran di lingkaran masa
terengkuh di bahu utuh
tertidur lelap di ampuan kanda
betapa diriku sayang padamu