Terlepas Tuhan itu hasil halusinasi manusia atau benar benar ada. Bisa dianalogikan bahwa Tuhan itu seperti orangtua kita yang memberikan kasih sayang tanpa batas kepada anak anaknya (meskipun gak semua).
Category: Boen Safi’i
Kolom Boen Syafi’i: KEMENANGAN YANG MEMUDAR
Ada pameo yang mengatakan “Sejarah selalu ditulis oleh pemenang.” Seratus persen hal itu benar. Bobroknya kelakuan seseorang, namun ketika dia jadi bagian si pemenang, maka yang bobrok itu bakal menjadi harum saat sejarah mencatatnya.
Kolom Boen Syafi’i: HARTA
Dulu saya sering sekali dikatain oleh mertua. Katanya, saya ini kere. Saya ini gak punya derajat. Saya ini jelek. Dan saya juga gak punya pekerjaan yang bergengsi. Marahkah saya? Tentu tidak.
Kolom Boen Syafi’i: SALMONELLA
Ke mini market ngajak anak itu sebenarnya agak was-was juga. Lha, begitu buka pintu, masuk, eh tuh produk biadab sudah mejeng di depan kasir, senyum senyum dengan sombongnya. Mau dibeli, harga dan kemasan kok sepertinya gak sebanding.
Kolom Boen Syafi’i: SOK TAU DEMO 98 — Dulu Masih Bentuk Pejuh
Jokowi memang bukan manusia sempurna. Dia memiliki banyak kekurangan dan sering melakukan kesalahan. Apakah lantas itu yang menyimpulkan dia pemimpin gagal? Apakah karena kritikan pendukungnya sendiri, kalian menyimpulkan pendukungnya ingin seperti yang kalian inginkan?
Kolom Boen Syafi’i: TAJAM KE MINORITAS TUMPUL KE MAYORITAS
Sama-sama menista agama. Bedanya, M Kace divonis 10 tahun penjara. Sedangkan si Yahya Waloni dari tuntutan jaksa yang hanya 7 bulan, kemudian masih dikorting jadi 5 bulan saja. Lucu dan super ajaib benar negeri ini.
Kolom Boen Syafi’i: NEGO HARGA KOPI DENGAN TUHAN
Jadi ceritanya, selama saya rehat dari FB itu saya ketemu langsung sama Tuhan. Kejadiannya pas saya lagi duduk di halte bus, terus tiba-tiba saja diajak oleh dua orang tinggi besar, berambut gondrong, dengan kumis melengkung ala celurit Madura, bersayap dan pakai rok pendek berwarna putih sambil memegang tongkat.
Kolom Boen Syafi’i: SUKU YANG TEGAS DAN LUGAS
Dalam sebuah dengar pendapat bersama DPRD Kaltim, seorang tetua adat Suku Dayak dengan tegas mengatakan mereka saat ini sudah ada di Jakarta mencari keberadaan Edy Mulyadi. Dia jadi buronan utama warga Kalimantan.Tegas, itulah kesan yang bisa kita ambil dari saudara kita Suku Dayak.
Kolom Boen Syafi’i: MODERAT RADIKAL TERTUNDA — Masih Tentang Sesajen
Sebaiknya penendang sesajen dimaafkan saja. Kata si kaum yang menyebut dirinya moderat. Ah, jebule memang benar bahwa doktrinasi Arab sudah menjangkiti negeri ini secara kronis. Bukan hanya yang ada di akar rumput, melainkan para pemangku kekuasaan terjangkiti pula. Efeknya apa?
Kolom Boen Syafi’i: AJARAN NUSANTARA UNTUK PENGENDALIAN DIRI
Kenapa mayoritas umat Hindu Bali tidak ngatjengan dan tidak pula gampang melakukan pencabulan meski disuguhi cewek seksi berbikini setiap hari? Kenapa juga motor yang diparkir di depan rumah tidak pernah hilang, sebelum orang luar terutama dari Jawa dan Madura banyak bermukim di sana?