Semakin hari kita melihat kepanikan Ahok menyikapi bertubi-tubinya serangan yang dilancarkan lawan politiknya. Bahkan fenomena banjir Jakarta akhir-akhir ini dianggap sebagai sabotase politik untuk menyingkirkannya. Bawahannyapun didamprat dan disalahkan hanya demi membendung serangan dari lawan politik yang semakin gencar.
Fenomena Ahok menyalahkan Walikota Jakarta Utara adalah bentuk kepanikan luar biasa yang harus dihadapi Ahok yang seolah-olah berjibaku sendiri tanpa upaya penuh dari kekuatan Teman Ahok untuk ikut membendungnya, Beda sekali ketika dulu pertempuran JOKOWI-AHOK menyongsong Jakarta. Saat itu, seluruh relawan Jokowi kompak merapatkan barisan membendung serangan terhadap figur Jokowi-Ahok. Tapi sekarang, seolah-olah Ahok sendirian berjibaku menahan serangan lawan politiknya.
Pada ujungnya, ketika muncul banjir Jakarta, ternyata menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan politik Ahok menyikapi kritikan serta serangan lawan dalam penyikapan banjir Jakarta. Bahkan siapapun akan disalahkannya demi mempertahankan daya tahan politiknya di Jakarta yang mulai rapuh dan bahkan relawan Teman Ahok seolah-olah terkapar oleh isue banjir Jakarta dan ikutan menyalahkan bawahan Ahok yang dianggap tidak becus dalam bekerja menangani banjir.
Ditambah lagi ketika Ahok benar-benar vis a vis dengan PDIP dalam Pilkada Jakarta yang bikin dilema jokowi menentukan sikap. Relawan Jokowi yang mayoritas 60% dulu mendukung JOKOWI-AHOK akan memunculkan GERAKAN RELAWAN JOKOWI GOLPUT PILKADA DKI jika benar-benar Ahok versus PDIP.
Maka Relawan Jokowi yang hampir 60% akan wait and see menyikapi perkembangan sambil menyikapi fenomena Ahok akhir-akhir ini yang mulai kewalahan terhadap serangan politik. Mereka sambil nunggu juga bahasa simbol Jokowi terhadap arah politik Pilkada DKI yang dulu pernah memenangkan Jokowi serta akar basisnya yang masih kuat di Jakarta untuk diikuti arahnya oleh Relawan Jokowi dalam bergerak.
Kalau Jokowi masih dilematis bersikap, maka GERAKAN RELAWAN JOKOWI GOLPUT PILKADA DKI akan benar-benar dilaunching pada masa kampanye PILKADA DKI.
SALAM HORMAT KAMI; CENTER STUDY REPUBLIC ENLIGHTENMENT FOR PROGRESSIVE MOVEMENT (CS REFORM)